Article

Komunitas Chiptune Indonesia
http://indonesianchiptunes.blogspot.com/
"Indonesian Chiptunes is an Indonesian chiptune musician community in Indonesia."

Indonesian Chiptunes online disalah satu forum terbesar di Indonesia, yaitu Kaskus. Berikut ini adalah beberapa thread tentang chipmusic yang ada di Kaskus :


Sumber : www.indonesianchiptunes.blogspot.com


Chiptune Music : Memaksimalkan Medium Yang Minimal


Hello boyd ! Belum lama ini, bero Gilang Nugraha salah satu penggiat di Indonesian Chiptunes menulis sebuah article tentang komunitas pecinta musik chiptune di Indonesia untuk kolom Beranda Komunitas di Yahoo! News. Dalam kolom article di website Hujan Radio ia mengatakan "Artikel ini saya tulis untuk kolom Beranda Komunitas di Yahoo! News Indonesia beberapa waktu lalu, dan ini merupakan artikel versi draft yang belum diedit sama sekali. Tulisan ini saya persembahkan untuk kawan-kawan di Indonesian Chiptunes, sebuah komunitas yang bagi saya pribadi bagaikan sebuah keluarga besar yang dipertemukan dan disatukan oleh sebuah konsol game klasik dan media internet tanpa batasan geografis dan usia. Saya bangga menjadi bagian dari keluarga besar ini". Dan berikut ini adalah tulisannya yang dikutip dari Article di website Hujan Radio.

Apakah anda masih ingat dengan konsol video game seperti Nintendo dan Gameboy yang sering anda mainkan ketika masih kecil? Jika Anda pernah merasakan masa keemasan Nintendo dan Gameboy sebagai konsol gamingterbaik tentunya anda juga masih mengingat tampilan grafis 8bit sederhana yang disuguhkan oleh game seperti Super Mario Bros, Legend of Zelda, dan Donkey Kong, dengan musik latar bersuara khas yang biasa kita dengarkan ketika bermain permainan ini. Melodi musik latar bernuansa ceria yang terdengar menciut-ciut dan sedikit kasar tersebut seakan menambah keasyikan dan semangat dalam bermain game hingga level terakhir.
Era keemasan konsol video game klasik memang sudah bertahun-tahun berlalu seiring pesatnya perkembangan teknologi yang memunculkan beraneka jenis konsol video game dengan tampilan grafis dan tata suara yang lebih canggih. Namun ibarat sebuah lagu yang terekam dalam kaset, kenangan bermain konsol video game klasik akan tetap tersimpan dalam pikiran. Kenangan akan masa kecil pulalah yang melatar belakangi sejumlah penggemar konsol video game klasik untuk mengangkat dan melestarikan kembali musik Chiptune atau musik latar yang biasa kita dengarkan ketika bermain suatu game, untuk dipadu padankan dengan beraneka jenis alat musik konvensional lainnya.
Chiptune atau dikenal juga dengan nama chipmusic dan micromusicsebenarnya bukan lah sebuah genre musik, melainkan sebuah jenis fidelasi suara yang dihasilkan pada saat proses pembuatan musik menggunakan suatu media atau hardware tertentu. Chiptune dibuat dari sound format yang yang telah disintetiskan atau dipersatukan secara realtime oleh komputer atau chipsuara video game. Kepopuleran musik Chiptune secara global diawali pada periode pertengahan 1980-an oleh sejumlah komposer musik yang menciptakan musik latar untuk keperluan soundtrack video gamemenggunakan komputer dengan chip suara terbatas yang hanya menyediakansimple tone generator dan noise generator. Keterbatasan tersebut tidak hanya mengakibatkan sulitnya menciptakan karakter musik yang lebih kompleks, namun dilain sisi juga memberikan fleksibilitas bagi para komposer untuk menciptakan sendiri suara instrumen yang diinginkan untuk kemudian disimpan ke dalam chip suara.
Musik Chiptune periode awal hanya menyebar di beberapa negara yang memang memiliki basis produksi konsol video game seperti Jepang dan Amerika Serikat. Musik ini hanya ditujukan oleh para komposer yang bekerja sama dengan developer game sebagai pelengkap untuk kebutuhan soundtracksebuah game. Komposer Chiptune yang pada masa tersebut karyanya banyak dipakai untuk keperluan soundtrack dan musik latar video game diantaranya adalah Nobuo Uematsu (Final Fantasy) dan Koji Kondo (Super Mario Bros, The Legend of Zelda).
Kemunculan Kembali
Menuju awal milenium pertama musik Chiptune kembali terangkat ke permukaan dengan beragam jenis media yang digunakan dalam proses produksinya. Salah satu media yang paling populer digunakan hingga saat ini oleh para musisi Chiptune adalah Gameboy, sebuah konsol game handheldproduksi perusahaan permainan video asal Jepang, Nintendo. Tren penggunan Gameboy sebagai media pembuatan musik Chiptune diawali penemuan trackeratau perangkat lunak untuk pembuatan musik bernama Nanoloop oleh seorang mahasiswa seni asal Jerman bernama Oliver Wittchow yang khusus diperuntukan dan hanya dapat dijalankan mengggunakan media Gameboy. Perangkat lunak tersebut terlebih dahulu harus dimasukkan ke dalam sebuahcartridge (kaset) kosong agar dapat dijalankan di Gameboy. User Interface dari Nanoloop sangat minim dengan tampilan batang menyerupai game Tetris dan berbeda dengan User Interface perangkat lunak pembuatan musik lainnya. Musisi Elektronik ternama asal Jerman yang juga frontman dari Atari Teenage Riot pernah menggunakan Nanoloop dalam proyek album solonya yang diberi nama “Nintendo Teenage Robots – We Punk Einheit!”, ia mengkolaborasikan Nanoloop dan Gameboy Camera untuk keperluan live performance dan produksi musiknya.
Dua tahun kemudian programmer asal Swedia bernama Johan Kotlinski yang dikenal dengan alias “Role Model” di kalangan musisi Chiptune, berhasil menemukan perangkat lunak lainnya yang diperuntukkan bagi Gameboy, perangkat lunak tersebut ia beri nama LSDJ atau LittlesoundDJ. Berbeda dengan Nanoloop yang berupa grafis batang, tampilan LSDJ berbentuk kord numerik yang lebih user friendly dengan beberapa sound preset seperti drum kit dan efek suara lainnya yang telah ter-install. LSDJ laku keras pada tahun 2001 ketika software tersebut dimasukkan ke dalam cartridge dan dijual bebas. LSDJ juga kerap kali digunakan oleh musisi diluar komunitas Chiptune baik sebagai salah satu perangkat pendukung untuk keperluan produksi albumnya maupun untuk keperluan live performance. Musisi tersebut diantaranya Beck, Björk, Aphex Twin, Chemical Brothers, dan lain sebagainya, bahkan ada desas-desus yang mengabarkan bahwa Paris Hilton pun menggunakan LSDJ sebagai salah satu instrumen di albumnya!
Malcolm McLaren, Manajer dibalik kesuksesan band Punk Rock kontroversial asal Inggris, Sex Pistols, dalam suatu artikel yang ditulisnya di Wired Magazine pernah menyebut Gameboy Music atau musik Chiptune pada umumnya sebagai sebuah bentuk baru dari Punk Rock. Pernyataannya tersebut diperjelas kembali oleh Anamanaguchi, band instrumental yang mengkolaborasikan musik Chiptune dengan musik Power Pop ala Weezer dan Ozma, yang pada sebuah sesi interview-nya menyebut Chiptune sebagai“Punk Rock of Electronic Music”.
Komunitas Chiptune memang relatif kecil dibandingkan komunitas musik lainnya, namun penyebarannya kini lebih luas dibandingkan musik Chiptune periode awal dan mencakup negara-negara seperti Rusia, Swedia, Inggris, Jerman, Italia, Jepang, Amerika Serikat, Malaysia, Singapura, Australia, dan tidak ketinggalan, Indonesia. Bergejolaknya pergerakan komunitas Chiptune tersebut berhasil menciptakan beragam jenis atau genre musik yang berbeda dengan eksplorasi yang juga lebih eksperimental dibandingkan musik Chiptune periode awal. Banyak musisi Chiptune yang kemudian menggabungkan unsur Chiptune dengan berbagai macam instrumen konvensional seperti Gitar, Bass, Banjo, Harpa, Djembe, Conga, dan Drum, serta instrumen musik tradisional. Penggabungan Chiptune dengan elemen musik dan instrumen tradisional dapat disimak pada sebuah kompilasi lintas negara yang berjudul “Low Bit Gamelan”.
Biasanya suatu komunitas Chiptune bergerak secara undeground dengan etosD.I.Y atau Do it Yourself dan aktif membangun jaringan dengan komunitas Chiptune lainnya di berbagai negara. Jaringan tersebut pula lah yang melahirkan berberapa event khusus berskala internasional di berbagai negara yang akhirnya menjadi semacam ‘messiah’ atau surga bagi para penggiat dan penikmat musik Chiptune. Seperti Microba Party (Italia), Lo-Bit Playground (Jepang), Blip Festival (New York), Colourama (Malaysia), dan Pesta Mikro (Indonesia).

Baca selengkapnya disini.
Sumber : www.hujanradio.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar